MADINA – Markabar.com : 2 tahun terakhir, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menegah Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ). terus berupaya membangun sinergitas dengan pelaku UMKM. Lewat program UMKM Naik Kelas akanbbisa di bangun dengan berlahan.
” UMKM naik kelas adalah istilah yang merujuk pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berhasil mengembangkan aspek-aspek kegiatan usahanya. UMKM yang naik kelas dapat ditandai dengan peningkatan kualitas, efisiensi operasional, strategi pemasaran, dan membangun merek yang kuat,” kata Muktar Afandi sebagai Kadis Koperasi dan Usaha Kecil Menengah didampingi Ahmad Tarmizi Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro. Jum’at, (13/12/2024).
Naik kelasnya UMKM di Madina kata Fandi ditandai dengan peningkatan kualitas, efisiensi operasional, strategi pemasaran, dan membangun merek yang kuat.
Ia menjelaskan, tahun 2024 ini, tim nya telah berupaya mengimplementasikan program prioritas pusat atau Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan menerjemahkan kondisi kebutuhan jenis usaha masyarakat.
” kamidm datang melalui sosialisasi, bahkan hadir di tengah masyarakat secara langsung dengan metode pendekatan sehingga mampu menggarap pelaku UMKM yang kreatif,” kata Fandi.
Masyarakatpun telah mendapatkan kemudahan lewat pendampingan Dinas Koperasi untuk mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat izin produk industri rumah tangga bagi pelaku UMKM hingga legalitas Halal.
Dinas Koperasi dan UMKM Madina juga kata Fandi terus intens memperluas jaringan pasar, melengkapi izin izin Usaha. Dan Memberikan pelatihan pelatihan. Serta Mendekatkan masyarakat tentang pengetahuan UMKM yang lebih modern atau sesuai zaman.
“Ada banyak UMKM binaan Dinas Koperasi yang tersohor di Madina seperti Donat Syafa, Bunda Pizza, Kopi Boru tulang, Tarombo dan masih banyak lainnya,” kata Muktar Afandi yang juga mabtan Kabag Humasy dan Protokol Pemkab Madina itu.
Ia mengklaim bahwa Produk UMKM Madina juga telah banyak diminati konsumen serta mewarnai pasar di luar daerah Mandailing Natal seperti, Kopi Mandailing, alame, kopi boru tulang, Banamon, Tarombo. Kerajinan Kampong kaos madina dan bentuk produk lainnya.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Koperasi sebut Fandi, ada Sekitar 4000 an usaha Mikro yang berdiri sepanjang Tahun 2024, namun sifat fluktuatif (tidak tetap) sebab sebuah usaha tentu mengalami naik turun.
Ia berharap ditahun 2025 depan, Pengembangan UMKM akan merambah ke desa meningkatkan pendapatan penduduk desa. Dengan membuka peluang bisnis lokal, masyarakat desa dapat meningkatkan taraf hidup mereka, mengakses pendidikan yang lebih baik, layanan kesehatan, dan infrastruktur yang lebih baik.( fikri )