MADINA – Markabar.com : Penambangan emas tanpa izin (PETI) pada bekas lahan PT Madina Madani Mining (PT M3) di Kelurahan Tapus Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal terus beroperasi. Polsek setempat tampaknya tak berkutik menghentikan aktifitas ilegal tersebut.
Dengan menggunakan alat berat jenis excapator, para penambang emas ilegal itu leluasa mencuri harta negara tersebut.
Perludiketahui, PT M3 merupakan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Bauksit yang berlokasi di Kelurahan Tapus Kecamatan Lingga Bayu, namun setelah lahan bekas tambang Bauksit itu ditinggalkan oleh pemegang IUP, tidak kunjung dilakukan reklamasi.
Permasalahan baru muncul dengan adanya aktivitas operasi penambangan emas tanpa izin (PETI) dengan menggunakan alat jenis excavator dan juga mesin penghisap atau yang lazim dikenal dongfeng.
Lokasi yang digarap pelaku ilegal maining ini juga merupakan lokasi yang kerap menelan korban jiwa. Pada 2022 lalu, lokasi tambang emas ilegal itu pernah menelan korban jiwa sebanyak 12 orang.
Bahkan dilokasi bekas lahan PT M3 yang ditinggalkan ini telah sering terjadi longsong yang menelan korban jiwa, berdasarkan catatan jurnalis, korban jiwa tertimbun longsor dilokasi pernah mencapai belasan orang.
Lurah Tapus Rahmad Rajudin yang dikonfirmasi seputar aktifitas tambang emas ilegal diwilayahnya mengaku tidak tau ada aktifitas tambang di wilayahnya.
” saya ga pernah ke sana dan tidak tau apakah ada akfitas tambang emas ilegal disitu,” kata Rahmad Rajudin.
Ia menambahka bahwa lahan Bekas perusahaan M3 sebenarnya ada dua salah satunya dikelurahan Tapus dan satunya lagi di wilayah pulopadang. Ia mengarahkan wartawan untuk konfirmasi ke Ketua Lorong.
“silahkan konfirmasi ketua lorong saja kalau terkait tambang nya,” kata Lurah.
Sementara itu, ketua lorong Kelurahan Tapus Pamiluddin yang dikonfirmasi seputar tambang emas ilegal tersebut membenarkan bahwa aktifitas tambang tersebut ada.
” Saya hanya membenarkan ada nya tambang ilegal, kalau untuk titik lokasi nya saya tidak tahu pak, saya berharap pak kapolres hadir ke lokasi seperti yang di kotanopan,” tegas Pamiluddin.(red/ fikri )