Panitia dan Kades Bantah Tidak Transparan dalam Pembangunan MDA Pastap Julu

Bagikan artikel ini:
Kondisi pembangunan gedung MDA di Desa Pastap Julu yang ditolak Kepala MDA karena tidak dilibatkan dalam proses pembangunan MDA ( fikri )

MADINA – Markabar.com – Panitia pembangunan Madrasah Diniayah Awaliyah ( MDA ) di Desa Pastab Julu, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) yang proyeksinya ditolak Kepala Madrasah karena dinilai tidak transparan dibantah Panitia pembangunan MDA.

” sebelum pembangunan dimulai, semua unsur di desa Pastap Julu ikut musyawarah termasuk Kepala MDA pak Ustdz Nasir,” kata Sudirman Hasibuan selaku Panitia Pembangunan MDA rabu 8/1/2025

Sudirman Hasibuan saat ditanyai seputar sumber anggaran tidak merinci dari mana, namun ia mengaku kontruksi pembangunan MDA tersebut bertingkat.

Adanya pembangunan MDA tersebut beber Sudirman sangat penting bagi warga. Fungsi MDA itu dijelaskan nya mulai dari pengajian mingguan, ruangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), musyawarah desa, dan lainnya.

“Yang selama ini (bangunan MDA) kumuh sempit dan kecil. Alhamdulillah, sekarang sudah di renovasi, dan di tambh jadi 2 lantai, kalau masalah anggaran itu bukan ranah kita ke situ. Poksi gedung lantai satu, aula, dan lantai dua sekolah,” jelas Sudirman.

Hal senada dikatakan Kepala Desa Pastap Julu Bahagia Lubis. Ia mengaku bahwa pembangunan MDA sudah menjadi kesepakatan desa dan Kepala MDA memang tidak dilibatkan dalam proses pembangunan.

” itu sudah dilakukan musyawarah, semua perangkat desa dan panitia terlibat dalam musyawarah pembangunan MDA itu, termasuk Kepala MDA Ustdz Nasir,  memang masalah administrasi keuangan dan menyangkut pembangunan ustadz Nasir tidak dilibatkan, sebab saat pengusulan pembangunan Ustdz Nasir tidak terlibat, “kata Bahagia Lubis Kamis 9/1/2024

Terkait Anggaran, Kades juga tidak membuka sumber anggaran dan besarannya.

Diberitakan sebelumnya bahwa Kondisi pembangunan Madrasah Diniayah Awaliyah ( MDA ) di Desa Pastab Julu, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal ditolak Kepala Badrasah nya. Pasalnya proses pembangunan gesung MDA terkesan asal asalan. Bahkan Kepala Madrasah pun tidak mengetahui anggaran dan proses pencairan dana pembangunan MDA terset.

Diakui Nasir, selaku Kepala MDA saat dikonfirmasi tidak tau menau masalah anggaran pembangunan MDA tersebut meskipun kapasitasnya sebagai Kepala MDA sudah 3 tahun.

Pantauan lapangan sendiri memang kondisi pembangunan gedung MDA Pastap julu masih berlangsung. Terlihat bangunan lama masih di gunakan dengan cara menempel bangunan baru ke bangunan lama.

Karena kondisi pembangunan gedung MDA mssih berlangsung, untuk melanjutkan proses belajar mengajar, para pelajar MDA sementara ditempatkan di masjid desa( fikri )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *