
PASTAP -Markabar.com: Kondisi pembangunan Madrasah Diniayah Awaliyah ( MDA ) di Desa Pastab Julu, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal ( Madina ) ditolak Kepala Badrasah nya. Pasalnya proses pembangunan gesung MDA terkesan asal asalan dan tidak transparan. Bahkan Kepala Madrasah pun tidak mengetahui anggaran dan proses pencairan dana pembangunan MDA terset.
” aneh kan, saya sendiri heran proses pembangunan gedung madrasah ini. Mereka memulai pekerjaan Desember 2024 lewat tanpa saya ketahui alokasi anggaran nya dari mana dan proses pencairannya bagai mana. Saya sebenarnya sudah meminta agar pembangunan gedung MDA ini di setop, selain kontruksi bangunan terkesan asal asalan, ia juga khawatir terkait keselamatan murid MDA karena kontruksi bangunan nya tidak begitu nyaman meski belum selesai pengerjaan nya,” kata Nasir saat Markabar.com melakukan investigasi ke lokasi Rabu 8/1/2024.
Diakui Nasir, selaku Kepala MDA tidak tau menau masalah anggaran pembangunan MDA tersebut meskipun kapasitasnya sebagai Kepala MDA sudah tiga tahun. Ia pun kecewa karena anggaran pembangunan gedung MDA yang dipimpinnya tidak transparan oleh pelaksana atau panitia pembangunan.
” jelas saya tidak terima, karena yang melakukan pencairan anggaran pembangunan gedung adalah orang lain, bukan dirinya selaku Kepala Madrasah. Kalau anggarannya sifatnya bantuan pemerintah, tentu yang mengelola anggarannya itu pihak Madrasah bukan orang lain. ” Kabarnya anggarannya mencapai Rp.250.000.000 tetapi pastinya saya tidak tau dan sumber anggaran kabarnya bantuan pemerintah .” jelas Nasir.
Dari sepengetahui Nasir, yang menerima pembangunan gedung MDA itu adalah bernama Rafie yang juga guru di MDA Pastap Julu dan yang mengelola keuangan bantuan pembangunan gedung MDA adalah Budi.” saya selaku kepala MDA tidak dilibatkan sama sekali,” kata Nasir.
Ia berharap pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini yang membidangi pemberian bantuan pembangunan MDA Desa Pastab Julu untuk melakukan audit investigasi ke lapangan, karena kondisi bangunan sangat tidak layak dan diminta untuk dihentikan pembangunan gedung sebelum jelas siapa sebenarnya penanggung jawab pembangunan MDA Pastab Julu.
Pantauan dilapangan memang, para pekerja hanya menempel batu bata bangunan baru ke bangunan lama. kontruksi pekerjaan pun tidak begitu rapi. Belum diketahui pasti apakah anggaran pembangunan gedung MDA ini rehap atau bangunan baru.
Sementara itu, Kepala Desa Pastab Julu Bahagia Lubis yang dikonfirmasi seputar dana bantuan pembangunan gedung MDA di Desa nya mengaku mengetahui nya namun ia tidak merinci besaran dan sumber anggaran pembangunan nya dan ia juga membantah kondisi bangunan yang dinilai asal jadi.
” kontruksi pembangunan gedung MDA itu bertingkat, dan bisa saya pastikan bukan asal asalan,” kata Bahagia Lubis lewat pesan singkat WhatsApp 8/1/2025.
Saat ini, para siswa MDA Pastab Julu terpaksa melanjutkan proses belajar di Masjid desa setempat menunggu bangunan baru MDA selesai. ( fikri )