MADINA – Markabar.com: Kebakaran hebat yang menghanguskan 18 rumah warga di Kecamatan Tambangan, menjadi perhatian bagi Bupati Madina terkait penempatan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar).
Sebagai kabupaten/kota terluas di Sumatera Utara, Pemkab Madina sangat menginginkan mobil damkar ditempatkan di setiap kantor kecamatan yang berjumlah total 23 kecamatan.
Namun penempatan mobil damkar di setiap kecamatan ini masih terkendala anggaran yang dimiliki Pemkab Madina.
“Kita sangat menginginkan damkar itu diposisikan di setiap kecamatan. Namun itu kan kembali kepada kekuatan anggaran pemerintah daerah. Karena harganya sangat mahal, operasionalnya juga,” ujar Bupati Madina Jafar Sukhairi Nasution saat meninjau lokasi kebakaran di Desa Tambangan Tonga, Jumat (27/12).
Menurut Sukhairi, mereka tengah mengkaji dan memikirkan langkah tersebut.
“Namun Insyaallah kita akan mengkaji langkah tersebut. Walaupun nanti speknya tidak mewah, bisa empat roda atau tiga roda,” jelasnya lagi.
“Insyaallah kita sedang memikirkan itu sehingga setiap Damkar bisa ditempatkan di setiap kecamatan di Madina,” kata Bupati Madina.
Menurut Bupati, saat ini Pemkab Madina sudah menempatkan Damkar di tiga wilayah atau zona antara lain di Kotanopan, Siabu dan Pantai Barat.
Namun diakui bupati, mereka belum bisa menempatkan Damkar di setiap kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.
Diketahui, Kabupaten Mandailing Natal terdiri dari 23 kecamatan, 27 kelurahan, dan 377 desa dengan luas wilayah mencapai 6.134,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 480.911 jiwa.
Kabupaten ini merupakan kabupaten/kota terluas nomor satu di Sumatera Utara.
Sementara itu, Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis saat mengunjungi korban kebakaran di Tambangan Tonga, Selasa (24/12) sempat ditemui Ikror, salah seorang warga Desa Tambangan Tonga, yang memberikan masukan agar setiap kecamatan diadakan mobil pemadam kebakaran.
Sebab kata Ikror, bila dilihat dari kejadian saat terjadinya musibah kebakaran di desa itu, kendala salah satunya karena jauhnya jarak tempuh mobil pemadam yang datang dari Kotanopan dan Panyabungan, sehingga api sempat menyebar luas hingga menghanguskan belasan rumah warga.
Jarak tempuh dari Kotanopan ke Tambangan Tonga sekitar 30 menit, sementara jarak tempuh dari Ibukota Kabupaten Panyabungan sekitar 60 menit.
Menjawab masukan warga tersebut, Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis, menyatakan bahwa hal itu sudah pernah diusulkan dalam anggaran tahun 2020. Hanya saja, karena suatu hal, pengadaan mobil pemadam itu ditiadakan.
”Sebelumnya terima kasih untuk masukan yang sangat bagus sekali ini. Namun itu sudah pernah saya usulkan di tahun 2020, hanya saja karena suatu hal ditunda,”ungkap Erwin.
“Walaupun begitu untuk ke depan bersama kawan-kawan di DPRD Madina ini akan kita usulkan lagi. Kalau tidak bisa di setiap kecamatan, minimal satu (Damkar) untuk tiga kecamatan,” ujarnya.
Diketahui, dalam musibah kebakaran yang terjadi Senin (23/12/2024) sekira pukul 00.30 WIB, sebanyak 18 rumah terbakar, dimana 16 diantaranya hangus terbakar rata dengan tanah. Sementara 2 rumah hanya menyisakan rangka saja.( **)